Morotai / kodim1514morotai.com _ Letkol Arh Masykur Akmal, S.T., M.T. (Dandim 1514/Morotai) hadiri kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Pulau Morotai yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai II Kantor Bupati, Jalan Muhajirin Baru, Kecamatan Morotai Selatan. Senin (13/11/2023)

Dalam sambutan Ibu Ketua TPPS Maluku Utara, Ibu Mutiara Yasin menyampaikan, bahwa dalam penurunan stunting tentunya kita membutuhkan koordinasi lintas sektor dari tingkat nasional hingga tingkat desa, dusun dan seterusnya. Perlu melibatkan banyak aspek kemudian dibutuhkan keseriusan kerja hingga tuntas dalam rangka menyelamatkan generasi bangsa, tuturnya.

Melalui kegiatan ini kami ingin memastikan sudah sejauh mana penurunan stunting di Kabupaten Pulau Morotai. Untuk itu perlu keterlibatan peran pemerintah dan lintas sektor untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Insyaallah atas kerjasama yang baik bisa tersalurkan asas manfaat sehingga dapat menurunkan stunting di Kabupaten Pulau Morotai, katanya.

Wakil Gubernur Maluku Utara, Ir. H. M. Al Yasin Ali, M.M.T. juga menyampaikan bahwa, berdasarkan hasil survei badan statistik Indonesia, Provinsi Maluku Utara angka stuntingnya 26,1%. Kita memahami konsukwensi dari stunting bukan hanya mengenai tinggi dan berat badan namun diurut dari dampak kualitas hidup yaitu munculnya penyakit kronis, imbuhnya.

Anak stunting harus diberikan asupan gizi secara layak serta dari kegiatan ini bisa dijadikan sebagai pembelajaran untuk intervensi yang diberikan tepat sasaran dan bisa mencegah terjadinya stunting pada balita.Setelah ini kami akan terlibat langsung di lapangan, dan memastikan bantuan dan intervensi diterima langsung oleh sasaran, perlu ada pemantauan berkala jangan sampai bantuan tersebut disalahgunakan, tegas Ir. H. M. Al Yasin Ali, M.M.T.

Pj. Bupati Bapak M Umar Ali dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai menyambut baik kegiatan monitoring dan evaluasi yang diadakan oleh TPPS Provinsi Maluku Utara di morotai, mengingat pada survei status gizi indonesia tahun 2022 angka prevalensi stunting provinsi maluku utara masih cukup tinggi dengan prevalensi stunting di atas 20% yaitu sebesar 26,1% dan menduduki peringkat ke-12 (dua belas) tertinggi stunting di indonesia, jelasnya

Sementara untuk kabupaten pulau Morotai sendiri memiliki angka prevalensi stunting tertinggi ke-4 (empat) di provinsi maluku utara berdasarkan data SSGI tahun 2022 yaitu sebesar 31,2%.

Dalam kondisi demikian, akhir tahun 2024, prevalensi stunting ditargetkan harus dapat diturunkan menjadi 14%. hal ini diperlukan upaya percepatan lintas program maupun lintas sektor untuk mencapai hal tersebut sebaliknya, tidak segera di atasi, maka akan dapat mempengaruhi kinerja pembangunan yang menyangkut kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Stunting merupakan akar permasalahan pokok dari peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terus diupayakan pencegahannya. pencegahan dan penurunan stunting membutuhkan penanganan yang komprehensif dan berkesinambungan.

Penurunan stunting memerlukan intervensi terpadu, mencakup intervensi program spesifik dan sensitif dalam mendorong aksi yang terorganisir dan mengarah pada satu titik tujuan bersama melalui penetapan target penurunan stunting, penyusunan strategi intervensi, penyusunan anggaran dan rencana program / kegiatan, pelaksanaan program dan kegiatan 5 monitoring dan evaluasi.

Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting adalah kegiatan pemantauan dan penilaian terhadap pencapaian kegiatan program percepatan penurunan stunting melalui 8 aksi konvergensi yang selama ini telah dan sedang dilaksanakan.

Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting hari ini, saya berharap kedepannya kita akan terus berupaya untuk selalu menciptakan inovasi, baik yang sifatnya inspiratif, replikatif dan inovatif sehingga menjadi sebuah kolaborasi yang efektif dan berkesinambungan kamudian menjadi sebuah gerakan konvergensi yang sempurna dalam upaya perbaikan gizi dan penurunan angka stunting di kabupaten pulau morotai pada tahun mendatang.

Dalam penanganan stunting ini keterlibatan banyak pihak harus kita perkuat artinya, pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari semua stakeholder sebaliknya penanganan stunting tidak hanya menjadi tugas instansi leader, akan tetapi butuh keterlibatan semua pihak yang ada di negeri ini.

Diakhir sambutan Pj. Bupati Pulau Morotai mengajak kita semua untuk harus dan terus bekerja secara holistik, integratif dan berkualitas, saya yakin dengan kerja keras dan sinergitas dari seluruh pihak, kita dapat mewujudkan generasi yang sehat, cerdas dan tangguh khususnya di kabupaten pulau morotai, tegasnya.

Setelah melaksanakan evaluasi, Wakil Gubernur Maluku Utara beserta Forkopimda langsung menuju Desa Nakamura untuk melaksanakan monitoring langsung terhadap anak-anak yang terdeteksi mengalami stunting.

Hadir dalam kegiatan diantaranya, Wakil Gubernur Maluku Utara, Ir. H. M. Al Yasin Ali, M.M.T beserta Ibu Ketua TPPS Maluku Utara Ibu Mutiara Yasin, Pj Bupati Pulau Morotai Bapak Muhammad Umar Ali, Dandim 1514/Morotai Letkol Arh Masykur Akmal, S.T., M.T. Danlanal Morotai Letkol Laut (P) Mukawat Kamarudin, S.E., M.Tr. Opsla, Danlanud Leo Watimena diwakilkan Kadislog Mayor Kal Yusri Sukri, Kapolres Pulau Morotai diwakilkan Wakapolres Kompol Abd Halim Rangkuti, S.H., Kajari Pulau Morotai, Bapak Indra Nuantan, S.H., Para Pejabat Fungsional di lingkup Pemda Pulau Morotai, Para Camat dan Tamu undangan ± 30 orang.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini secara umum untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Pulau Morotai dan manfaat yang jelas dan terukur guna meningkatkan pemahaman tentang program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting.

@1514morotai

By 1514morotai

JADILAH INSPIRASI BAGI ORANG LAIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: